Tebal, tipis, lurus, atau melengkung—tampilan alis ‘trendi’ mengalami perubahan dari masa ke masa.

• Before the 50s: Supertipis dan menukik ekstrim adalah alis yang ditampilkan pada era sebelum tahun ’50-an. Clara Bow, aktris era ’20-an mempopulerkan alis melengkung ke bawah yang memberi efek dramatis pada wajah. Pada era yang sama Greta Garbo menampilkan alis melengkung bulat tinggi. Baru pada era ’50-an para wanita mulai tampil dengan alis yang sedikit lebih berisi, walaupun masih relatif tipis. Seperti alis aktris Lauren Bacall yang dengan sudut tegas.

• 60s: Alis rapi dan berisi mulai digemari wanita pada era ’60-an. Audrey Hepburn sebagai salah satu ikon dunia kecantikan selalu tampil dengan alis yang rapi, dibentuk secara presisi. Tak heran pensil alis menjadi makin populer pada masa itu.

• 70s: Era ‘70an yang khas dengan gaya santai dan natural kembali menaikkan pamor alis tipis. Bedanya, pada masa itu tampilan alis lebih alami ketimbang era-era sebelumnya. Seperti alis aktris Pam Grier yang simpel, seolah menjadi penyeimbang dari rambut afro miliknya.

• 80s: Slogan the bigger the better yang populer di era ’80-an ternyata bukan hanya untuk tatanan rambut. Alis pun demikian. Brooke Shields adalah model muda yang kala itu mempopulerkan tren alis tebal alami.

• 90s: Di era ’90-an, alis tipis dan supertipis kembali menjadi tren. Baik yang natural maupun yang dicukur habis lalu digambar dengan pensil alis. Seleb yang identik dengan alis tipis alami pada masa itu adalah Kate Moss.

• Now: Era 2000an, terutama beberapa tahun belakangan, tren alis kembali bergeser ke tampilan alis berisi, lebih tebal, lurus atau melengkung lembut (soft angled). Tampilan ini semakin populer seiring tren korean beauty yang menampilkan alis lurus. Alis tebal alami seperti Cara Delevigne juga menjadi idaman banyak wanita saat ini.

Seperti apa bentuk alis Anda sekarang? Jangan sampai ketinggalan zaman dong. Kunjungi oulet Empro untuk meng-upgrade penampilan dengan alis kekinian.